Sotong Eropa (Sepia officinalis) adalah spesies sotong yang paling dikenal di kawasan perairan Eropa, terutama Laut Mediterania dan Atlantik Timur.
Hewan ini termasuk dalam kelas Cephalopoda, satu keluarga dengan gurita dan cumi-cumi. Bentuk tubuhnya lonjong, memiliki delapan lengan dan dua tentakel panjang untuk menangkap mangsa.
Tapi yang bikin sotong Eropa jadi sorotan bukan cuma bentuk tubuhnya yang unik, melainkan kemampuannya berkamuflase, otaknya yang cerdas, serta manfaatnya yang besar bagi manusia.
1. Cerdas Sejak Dalam Telur!
Sotong Eropa sudah menunjukkan kecerdasan bahkan sejak masih berada dalam fase embrio. Sebuah studi dari Animal Behaviour tahun 2008 menunjukkan bahwa sotong kecil ini bisa “melihat” mangsa dari dalam telur.
Dan ajaibnya, apa yang dilihat saat embrio akan memengaruhi selera makannya ketika dewasa.
Misalnya, jika embrio melihat kepiting saat masih dalam telur, besar kemungkinan ia akan memilih kepiting sebagai makanan favorit setelah menetas.
Ini membuktikan bahwa lingkungan sangat berperan dalam membentuk preferensi makan sotong Eropa sejak dini.
2. Kamuflase Level Dewa: Ubah Warna, Corak, Sampai Tekstur Kulit!
Kalau bunglon bisa mengubah warna, sotong Eropa bisa lebih dari itu! Ia tidak hanya mengubah warna tubuh, tapi juga corak dan bahkan tekstur kulitnya.
Dalam jurnal Journal of Comparative Physiology, dijelaskan bahwa sotong Eropa memiliki tiga lapisan sel pigmen (chromatophore, iridophore, dan leucophore) yang bisa bergerak dengan cepat dan sinkron.
Dengan otot-otot halusnya, mereka menciptakan berbagai pola warna menakjubkan untuk:
- Menyamar dari predator
- Menyerang mangsa secara tiba-tiba
- Menarik perhatian pasangan saat musim kawin
Tidak heran, hewan ini sering dijuluki “master of disguise” di lautan.
3. Ukurannya Gede Banget!
Sotong Eropa termasuk salah satu sotong terbesar di dunia. Dilansir dari Animalia, hewan ini bisa tumbuh hingga 60 cm dan beratnya bisa mencapai 4 kilogram.
Uniknya, sotong yang hidup di wilayah tropis cenderung tumbuh lebih besar dibandingkan dengan yang tinggal di wilayah subtropis.
Di daerah subtropis, ukuran maksimal mereka biasanya hanya sekitar 30 cm.
4. Bermanfaat untuk Manusia, dari Dapur sampai Dunia Medis
Sotong Eropa gak cuma keren, tapi juga berguna banget buat kehidupan manusia. Ini beberapa manfaatnya:
Kuliner
Di negara-negara Mediterania seperti Spanyol, Italia, dan Yunani, sotong Eropa adalah hidangan laut favorit.
Dagingnya tebal, gurih, dan cocok diolah jadi berbagai sajian seperti grilled cuttlefish, pasta tinta sotong, hingga sotong goreng tepung.
Kesehatan
Menurut Marine Drugs, ekstrak dari sotong Eropa memiliki sifat anti-kanker, anti-mikroba, dan antioksidan. Bahkan tinta hitamnya juga berpotensi sebagai bahan bioaktif alami.
Peternakan Burung
Tulang sotong (cuttlebone) yang mengandung kalsium tinggi banyak dijual sebagai suplemen untuk burung peliharaan seperti parkit, kenari, dan lovebird. Tulang ini membantu memperkuat paruh dan tulang mereka.
5. Punya Gaya Unik Saat Kawin
Saat musim kawin – yang biasanya terjadi pada musim semi hingga awal musim gugur, sotong jantan akan menampilkan corak hitam putih seperti zebra yang bisa bergerak di tubuhnya. Corak ini berfungsi untuk menarik perhatian betina.
Setelah pembuahan, betina bisa menghasilkan antara 150 hingga 4.000 telur, yang ditempatkan di area terlindung seperti karang atau rerumputan laut.
Setelah menetas dalam waktu 30–90 hari, sotong muda akan langsung berenang dan bertahan sendiri.
Yang menyedihkan, sotong Eropa dewasa biasanya akan mati tak lama setelah bertelur. Mereka hanya punya satu kesempatan hidup untuk bereproduksi.
6. Habitat dan Persebaran
Sotong Eropa banyak ditemukan di:
- Laut Mediterania
- Laut Utara
- Samudera Atlantik bagian timur
- Laut dangkal dan terumbu karang
Biasanya, mereka hidup di kedalaman 10–200 meter, menyukai dasar laut berpasir atau berlumpur, di mana mereka bisa menyamar dengan sempurna.
7. Sotong Eropa Tidak Sama dengan Cumi-Cumi
Meski sering tertukar, sotong berbeda dari cumi-cumi, ya! Perbedaannya bisa dilihat dari:
- Cuttlebone: Sotong punya “tulang dalam” yang ringan dan berpori, sementara cumi tidak.
- Gerakan: Sotong lebih suka melayang dan meluncur, sedangkan cumi lebih cepat dan gesit.
- Bentuk tubuh: Tubuh sotong lebih bulat dan pipih, sedangkan cumi lebih ramping.
Sotong Eropa memang luar biasa. Ia bukan hanya jago menyamar dan punya tubuh unik, tapi juga menyimpan potensi besar untuk sains, kesehatan, dan kuliner.
Kemampuan adaptasi dan kecerdasannya menjadikannya salah satu makhluk laut paling menakjubkan yang pernah ada.
Kalau kamu penggemar biota laut atau sekadar penasaran sama makhluk-makhluk bawah laut yang unik, sotong Eropa wajib banget masuk dalam daftar pengetahuanmu!
FAQ – Pertanyaan Umum tentang Sotong Eropa
Q: Apakah sotong Eropa aman untuk dikonsumsi?
A: Ya, sangat aman dan bahkan banyak dikonsumsi di Eropa.
Q: Apakah tinta sotong bisa digunakan untuk menulis?
A: Bisa! Di masa lalu, tinta sotong digunakan sebagai tinta alami yang disebut sepia.
Q: Apa perbedaan sotong dan cumi-cumi?
A: Sotong punya cuttlebone dan bentuk tubuh lebih pipih, sementara cumi-cumi ramping dan tidak punya tulang dalam.