Kamu pasti pernah dengar tentang Dracula, si vampir legendaris dari Rumania. Nah, salah satu tempat yang paling sering dikaitkan dengan sosok ini adalah Kastil Bran.
Terletak di antara pegunungan Carpathian yang dramatis, kastil ini sering disebut-sebut sebagai “rumah Dracula”, meskipun hubungan langsungnya dengan Vlad the Impaler masih menjadi perdebatan para sejarawan.
Namun, di balik mitos vampir yang mengelilinginya, Kastil Bran menyimpan kisah nyata yang jauh lebih kaya dan menarik.
Kastil ini merupakan salah satu bangunan bersejarah paling ikonik di Eropa Timur yang menjadi saksi perjalanan panjang kawasan Transylvania dan sekitarnya.
Mari kita bahas 5 fakta penting Kastil Bran yang akan membuka mata kamu tentang sejarah dan keindahannya.
1. Dibangun oleh Komunitas Saxon, Bukan oleh Bangsawan
Kastil Bran mulai dibangun pada tahun 1377, setelah Raja Louis I dari Hongaria memberikan izin kepada para Saxon Transylvania dari kota Kronstadt (Braşov) untuk membangun benteng di titik strategis antara Transylvania dan Wallachia.
Yang menarik, pembangunan kastil ini bukan diprakarsai oleh kerajaan, melainkan oleh warga komunitas Saxon itu sendiri.
Mereka mengumpulkan dana, tenaga, dan merancang kastil secara kolektif untuk menangkal ancaman dari Kekaisaran Ottoman yang sering menyerang perbatasan.
Kastil ini selesai dibangun pada tahun 1388 dan langsung digunakan sebagai benteng militer dan pos pemantauan.
Ini menunjukkan bagaimana masyarakat sipil pada masa itu punya peran aktif dalam menjaga keamanan wilayah mereka.
2. Terletak di Jalur Strategis Bran Pass
Salah satu alasan mengapa Kastil Bran sangat penting secara historis adalah karena letaknya yang super strategis, yakni di Bran Pass – celah sempit di antara pegunungan yang menjadi satu-satunya jalur antara dua wilayah penting: Transylvania dan Wallachia.
Bran Pass sudah sejak lama menjadi jalur perdagangan utama, tempat pergerakan barang, tentara, hingga budaya dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Dengan berdirinya kastil ini di atas tebing tinggi yang menghadap langsung ke jalur tersebut, penguasanya bisa:
- Mengawasi pergerakan militer
- Mengendalikan arus perdagangan
- Memungut pajak dari para pedagang yang lewat
Kastil Bran pun menjadi semacam “gerbang ekonomi dan militer” antara dua wilayah penting di Eropa Timur.
3. Jadi Benteng Pertahanan dari Serangan Ottoman

Di masa-masa paling genting abad ke-15, Kastil Bran berperan penting dalam mempertahankan wilayah Transylvania dari ekspansi Kekaisaran Ottoman yang kala itu tengah memperluas wilayah kekuasaannya ke Eropa.
Pada tahun 1442, kastil ini menjadi lokasi pertempuran besar ketika pasukan Ottoman mencoba masuk ke wilayah Transylvania melalui Bran Pass. Tapi berkat posisi strategis kastil dan kekuatan pasukannya, serangan ini berhasil digagalkan.
Selain memiliki menara pengawas, benteng batu yang kokoh, dan jalur tersembunyi, Kastil Bran juga dilengkapi dengan pasukan profesional dan tentara bayaran yang siap bertahan kapan saja.
Fungsinya bukan cuma estetika, tapi benar-benar operasional sebagai pusat pertahanan regional.
4. Kastil yang Sering Berganti Tangan
Seperti banyak bangunan bersejarah di Eropa, Kastil Bran juga mengalami pergantian kepemilikan yang cukup sering. Awalnya milik masyarakat Braşov, kastil ini sempat dikuasai oleh:
- Penguasa Wallachia, seperti Mircea cel Bătrân
- Raja-raja Hongaria
- Kekaisaran Habsburg
- Para pangeran Transylvania
Namun salah satu momen penting dalam sejarah kepemilikan kastil ini adalah pada tahun 1920, saat Ratu Marie dari Rumania menerima Kastil Bran sebagai hadiah dari warga Braşov.
Ia lalu merenovasi kastil tersebut menjadi kediaman kerajaan yang hangat dan elegan.
Setelah Ratu Marie wafat, kastil diwariskan kepada putrinya, Putri Ileana, yang juga tinggal di sana hingga masa Perang Dunia II.
5. Beralih Fungsi Menjadi Museum Sejak 1956
Pasca Perang Dunia II, situasi politik di Rumania berubah drastis saat negara itu jatuh ke tangan rezim komunis.
Pada tahun 1948, keluarga kerajaan diusir, dan semua properti kerajaan, termasuk Kastil Bran, disita oleh negara.
Pada tahun 1956, kastil ini dibuka sebagai museum nasional. Menariknya, selama perang, Putri Ileana sempat mengubah sebagian ruangan kastil menjadi rumah sakit untuk korban perang, menunjukkan bahwa fungsi kastil selalu mengikuti zaman.
Setelah jatuhnya komunisme, pada tahun 2009, Kastil Bran dikembalikan secara sah kepada keturunan Ratu Marie.
Meskipun sekarang kepemilikannya pribadi, kastil ini tetap dibuka untuk umum dan menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Rumania, dikunjungi oleh lebih dari 1 juta orang setiap tahun.
Apakah Kastil Bran Benar-Benar Rumah Dracula?
Meski Kastil Bran sering dipromosikan sebagai “Dracula’s Castle”, kenyataannya tidak ada bukti kuat bahwa Vlad the Impaler pernah tinggal di sana.
Memang, ia pernah melewati kawasan ini, tapi tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa ia pernah memiliki atau menghuni Kastil Bran.
Namun karena arsitektur kastil ini begitu sesuai dengan deskripsi kastil Dracula dalam novel Bram Stoker tahun 1897, maka masyarakat dan industri pariwisata pun mengaitkannya.
Jadilah Kastil Bran sebagai salah satu ikon wisata “gotik horor” paling terkenal di dunia.
Kastil Bran bukan sekadar kastil tua yang lekat dengan kisah Dracula. Ia adalah saksi bisu sejarah Eropa Timur yang mengalami berbagai peristiwa penting: pembangunan mandiri oleh komunitas, perang dengan Ottoman, perpindahan kepemilikan, hingga masa kejayaan kerajaan Rumania.
Kini, Kastil Bran tak hanya menawarkan arsitektur abad pertengahan yang memesona, tapi juga pameran sejarah, benda antik, dan suasana magis yang tak terlupakan bagi wisatawan.
Kalau kamu berencana liburan ke Rumania, Kastil Bran wajib masuk bucket list kamu!











