5 Fakta Unik Tokyo Camii: Masjid Terbesar di Jepang yang Memadukan Tradisi Ottoman dan Teknologi Modern

Fakta Unik Tokyo Camii: Masjid Terbesar di Jepang yang Memadukan Tradisi Ottoman dan Teknologi Modern

Mengenal Tokyo Camii: Keindahan Islam di Tengah Kota Modern

Di tengah gemerlap dan padatnya kota Tokyo, berdiri megah sebuah simbol persatuan budaya dan spiritualitas bernama Tokyo Camii.

Terletak di distrik Oyama-cho, Shibuya, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Muslim, tetapi juga menjadi landmark arsitektur yang memukau serta pusat kebudayaan Islam di Jepang.

Dengan arsitektur bergaya Ottoman yang khas, Tokyo Camii menonjol di antara gedung pencakar langit modern dan telah menjadi salah satu masjid paling fotogenik sekaligus penting secara spiritual di Jepang.

1. Dibangun oleh Imigran Rusia: Jejak Sejarah Tokyo Camii

Siapa sangka, masjid terbesar di Jepang ini memiliki sejarah yang berakar pada imigran Rusia?

Tokyo Camii pertama kali dibangun pada tahun 1938 oleh komunitas Muslim Bashkir dan Tatar yang melarikan diri dari Rusia pasca Revolusi Bolshevik.

Namun, bangunan aslinya sempat mengalami kerusakan dan akhirnya dibangun ulang antara tahun 1998 hingga 2000.

Proses pembangunan kembali dilakukan dengan bantuan pemerintah Turki dan dirancang oleh arsitek Turki ternama Muharrem Hilmi Senalp, yang mengusung gaya arsitektur Ottoman tradisional.

Kini, Tokyo Camii berdiri kokoh sebagai lambang sejarah, solidaritas, dan semangat toleransi antarbangsa.

2. Arsitektur yang Menggabungkan Tradisi dan Teknologi Modern

Salah satu hal yang menjadikan Tokyo Camii unik adalah perpaduan harmonis antara desain tradisional Ottoman dan teknologi konstruksi modern.

Kubah utama dikelilingi oleh enam setengah kubah, menciptakan kesan megah dan simetris yang tak hanya mempercantik visual, tetapi juga meningkatkan akustik ruang salat.

Dengan pendekatan struktural yang canggih, masjid ini memanfaatkan teknik modern seperti beton bertulang tahan gempa dan teknologi “resonator dalam kubah” untuk mendukung akustik dan stabilitas bangunan.

Tokyo Camii tidak hanya merepresentasikan kemegahan masa lalu, tetapi juga kesiapan menyambut masa depan.

3. Penuh Hiasan Kaligrafi dan Seni Islam Turki

Memasuki interior Tokyo Camii, pengunjung akan disambut oleh nuansa sakral yang diperkaya oleh seni Islam khas Turki.

Kaligrafi ayat suci Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW terukir di dinding, kubah, dan elemen arsitektural lainnya.

Semua ornamen ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mengandung nilai spiritual yang mendalam.

Kubah utama yang menyerupai kanopi menjadi simbol cakrawala Tuhan, dikelilingi semi-kubah dan dinding berhias pola rumit – menjadikan ruangan terasa sakral dan megah dalam satu waktu.

Suasana ini membuat setiap momen salat terasa lebih khusyuk dan reflektif.

4. Fitur Struktural dan Teknik Konstruksi yang Mengesankan

Fitur Struktural dan Teknik Konstruksi yang Mengesankan

Dengan luas bangunan sekitar 1.693 meter persegi, Tokyo Camii dibangun untuk menampung ratusan jamaah.

Selain aula salat di lantai dua, lantai pertama difungsikan sebagai pusat kebudayaan yang mencakup ruang pameran, ruang tamu bergaya Turki, hingga aula serbaguna untuk ceramah, pameran seni, dan kegiatan edukatif.

Semua marmer yang digunakan di interior dan eksterior dipasang dengan teknik khusus menggunakan logam sebagai penguat.

Teknik ini memastikan keindahan dan ketahanan struktur dalam jangka panjang – sebuah contoh kehebatan teknik sipil dalam layanan spiritual.

5. Etika Fotografi di Tokyo Camii

Tokyo Camii memang menjadi daya tarik fotografi karena keindahan arsitekturnya. Namun, ada aturan yang harus dihormati: fotografi tidak diperbolehkan saat waktu salat berlangsung.

Pengunjung diimbau untuk tidak menggunakan lampu kilat dan menjaga kesopanan saat berada di area ibadah.

Jika ingin mengambil foto, sebaiknya dilakukan di luar waktu salat dan dengan izin dari pengurus masjid. Hal ini demi menjaga ketenangan dan khidmatnya suasana spiritual para jamaah.

Tokyo Camii adalah bukti nyata bahwa spiritualitas dan modernitas dapat hidup berdampingan.

Dari segi arsitektur, budaya, hingga misi sosialnya, masjid ini telah menjadi lambang persatuan antar umat, jembatan antar budaya, dan tempat edukatif yang terbuka untuk siapa saja.

Bagi wisatawan Muslim, Tokyo Camii adalah destinasi wajib saat berkunjung ke Jepang.

Sedangkan bagi siapa pun yang ingin belajar tentang Islam atau sekadar mengagumi keindahan arsitektur, masjid ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.

Share it:

Related Articles