Dunia flora menyimpan berbagai keunikan, salah satunya adalah Wolffia – tumbuhan air terkecil di dunia yang bahkan lebih kecil dari butiran garam dapur.
Meski ukurannya nyaris tak terlihat dengan mata telanjang, siapa sangka bahwa tanaman ini menyimpan segudang manfaat, mulai dari sumber protein nabati hingga bahan bakar ramah lingkungan.
Di berbagai negara Asia Tenggara, Wolffia sudah menjadi bagian dari menu sehat masyarakat lokal. Tak hanya itu, para ilmuwan juga menaruh perhatian besar pada potensi tanaman ini untuk masa depan.
Penasaran? Yuk, simak berbagai fakta unik dan informatif seputar Wolffia berikut ini.
1. Apa Itu Wolffia? Ini Klasifikasinya
Wolffia dikenal secara internasional dengan sebutan Asian Watermeal. Secara ilmiah, tumbuhan ini termasuk dalam:
- Kingdom: Plantae
- Ordo: Arales
- Famili: Araceae
- Genus: Wolffia
Tanaman ini hidup secara mengapung di atas air yang tenang seperti kolam, danau, atau rawa.
Biasanya Wolffia membentuk koloni padat berwarna hijau cerah yang menutupi permukaan air, sehingga sering disalahartikan sebagai lumut atau ganggang.
2. 12 Spesies Wolffia di Dunia
Terdapat 12 spesies Wolffia yang tersebar di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis.
Beberapa di antaranya:
- Wolffia angusta – Asli dari Malaysia hingga Australia
- Wolffia arrhiza – Tumbuh dari Afrika hingga India dan Filipina
- Wolffia globosa – Paling banyak dijumpai di Asia tropis
- Wolffia australiana – Berasal dari Selandia Baru dan Australia bagian selatan
- Wolffia columbiana dan Wolffia brasiliensis – Tersebar di Amerika
- Wolffia microscopica – Berasal dari anak benua India
Setiap spesies memiliki ciri khas habitat dan kondisi iklim masing-masing, namun semuanya tumbuh dengan cara yang serupa: mengapung tanpa akar dan batang.
3. Ukuran Kecil, Tapi Penuh Kejutan
Wolffia adalah tanaman berbentuk bulat atau lonjong, berukuran kurang dari 1 mm. Bahkan dua spesies terkecilnya, Wolffia angusta dan Wolffia globosa, memiliki ukuran lebih kecil dari butiran garam dapur (sekitar 0,3 mm).
Karena sangat kecil, bentuk fisik Wolffia hanya bisa diamati secara detail menggunakan mikroskop.
Uniknya, tumbuhan ini tidak memiliki akar, batang, ataupun daun. Bentuknya hanya berupa massa hijau kecil yang mengapung bebas di atas air.
4. Cara Berkembang Biak yang Unik
Wolffia berkembang biak secara aseksual (vegetatif). Meski tergolong tanaman berbunga, Wolffia hanya memiliki satu benang sari dan satu putik kecil di bagian samping tubuhnya, dan sangat jarang berbunga.
Hebatnya, dalam kondisi optimal – seperti perairan hangat dengan pencahayaan cukup – Wolffia bisa menggandakan jumlahnya hanya dalam dua hari.
Namun, pertumbuhan masif ini bisa berdampak negatif pada ekosistem karena menghalangi sinar matahari menembus air dan menyebabkan kekurangan oksigen bagi ikan.
5. Komposisi Nutrisi: Superfood dari Dunia Air
Tak hanya unik dari segi bentuk, Wolffia juga mengandung nilai gizi tinggi. Kandungan nutrisinya mencakup:
- Protein: hingga 40% dari berat kering
- Serat: sekitar 25%
- Karbohidrat (pati): 10–20%
- Lemak: 1–5%
Menariknya, Wolffia globosa mengandung lebih banyak protein dibandingkan kacang kedelai dengan berat yang sama.
Bahkan, tanaman ini menjadi satu-satunya sumber vitamin B12 dari tumbuhan, yang biasanya hanya ditemukan pada produk hewani.
6. Bisa Dimakan dan Jadi Menu Sehari-hari
Di Asia Tenggara, terutama Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja, Wolffia sudah lama dikenal sebagai bahan makanan. Di Thailand, tanaman ini disebut khai-nam atau “telur air”.
Wolffia memiliki rasa netral seperti selada air, sehingga mudah dikombinasikan dengan berbagai makanan, baik dalam bentuk segar, beku, bubuk, maupun kering.
Beberapa olahan yang populer mencampurkan Wolffia dalam:
- Sup dan salad
- Smoothie hijau
- Pesto, saus pasta
- Topping pizza
Bahkan, tanaman ini sedang diuji coba oleh ilmuwan sebagai makanan alternatif dalam misi luar angkasa, karena nutrisinya yang lengkap dan ringan.
7. Manfaat Lain: Dari Biofuel hingga Purifikasi Air
Selain sebagai pangan, Wolffia juga punya manfaat ekologis dan energi, seperti:
- Biofuel (bahan bakar nabati): Sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan
- Purifikasi air: Menyerap logam berat seperti arsenik dan kadmium
- Pengontrol nutrien: Menyeimbangkan kandungan fosfor dan nitrogen di perairan
Dengan kandungan protein tinggi dan kemampuan tumbuh cepat, Wolffia juga sangat potensial untuk mengatasi kelangkaan pangan, kekurangan gizi, serta menjadi alternatif pengganti daging nabati bagi vegetarian dan vegan.
Meski terlihat sepele, Wolffia adalah contoh nyata bahwa keajaiban alam bisa hadir dalam bentuk paling kecil sekalipun.
Tanaman ini tidak hanya menawarkan nutrisi tinggi dan manfaat ekologis, tetapi juga menyimpan potensi besar untuk masa depan keberlanjutan pangan dan energi dunia.
Jika Anda tertarik mencoba makanan baru yang sehat dan ramah lingkungan, Wolffia bisa jadi pilihan menarik yang layak diperhitungkan.