7 Fakta Menarik Gunung Denali yang Menjadi Ikon Amerika Utara

Fakta Menarik Gunung Denali yang Menjadi Ikon Amerika Utara
Foto: Barth Bailey/Unsplash

Gunung Denali adalah puncak tertinggi di Amerika Utara dan ikon Alaska. Temukan berbagai fakta menarik tentang gunung megah ini dan keindahan alaminya.

Gunung Denali, dengan ketinggian 6.190 meter, adalah puncak tertinggi di Amerika Utara dan menjadi simbol keagungan alam Alaska.

Gunung yang dulu dikenal sebagai Mount McKinley ini memiliki keindahan alam yang memukau dan tantangan pendakian yang menarik petualang dari seluruh dunia.

Dari kondisi cuaca ekstrem hingga sejarah penamaan yang unik, berikut adalah 7 fakta menarik tentang Gunung Denali yang menjadikannya salah satu destinasi terpopuler bagi para pecinta alam dan petualang.

1. Denali: Titik Tertinggi di Amerika Utara

Denali Titik Tertinggi di Amerika Utara
Foto: Patrick Federi/Unsplash

Gunung Denali, yang merupakan titik tertinggi di Amerika Utara, memiliki ketinggian yang mengagumkan. Pada tahun 2015, Survei Geologi Amerika Serikat merevisi ketinggian gunung ini menjadi 20.310 kaki (6.190 meter) dari permukaan laut.

Pengukuran ini lebih rendah 10 kaki dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya yang dilakukan melalui metode fotogrametri.

Selain itu, Denali juga memiliki ketinggian topografi sebesar 20.156 kaki dan isolasi topografi yang mencapai 4.629 mil, menempatkannya sebagai puncak gunung tertinggi ketiga yang paling terisolasi di dunia setelah Gunung Everest dan Gunung Aconcagua.

Dengan ketinggiannya yang luar biasa ini, Denali juga tercatat sebagai puncak ketiga yang paling menonjol di dunia, menjadikannya tantangan yang menakjubkan bagi para pendaki.

Baca Juga:  10 Fakta Menarik Gunung Everest, Dari Berbagai Penilitaian Hingga Penaklukan Pertama

2. Puncak Abadi yang Selalu Diselimuti Salju

Puncak Gunung Denali selalu tertutup salju abadi, menjadikannya salah satu tempat paling spektakuler di bumi. Beberapa gletser di Denali bahkan membentang lebih dari 48 kilometer, dengan Gletser Kahiltna menjadi yang terpanjang mencapai 71 kilometer.

Kondisi cuaca di puncak Denali sangat ekstrem; suhu terendah bisa mencapai -75 derajat Fahrenheit (-59 derajat Celsius). Selain itu, angin dingin yang berhembus di sekitar puncaknya bisa membuat suhu terasa lebih ekstrem hingga -118 derajat Fahrenheit (-83 derajat Celsius).

Kondisi cuaca yang keras ini menambah tantangan bagi siapa saja yang ingin menaklukkan gunung ini.

3. Tenada: Nama Asli Gunung Denali di Masa Lalu

Sebelum dikenal dengan nama Denali, gunung ini pernah memiliki beberapa nama. Nama asli dari Gunung Denali adalah “Tenada” yang diberikan pada peta pada tahun 1839 oleh Ferdinand von Wrangel, seorang pelaut dan penjelajah Jerman-Baltik di Angkatan Laut Kekaisaran Rusia.

Wrangel juga merupakan pendiri Masyarakat Geografis Rusia dan anggota terhormat Akademi Ilmu Pengetahuan Sankt Peterburg.

Sebelum Alaska dibeli oleh Amerika Serikat dari Rusia, Wrangel bertugas sebagai kepala administrator atau gubernur pemukiman Rusia di Amerika Utara. Kemudian, gunung ini juga dikenal sebagai “Bolshaya Gora,” yang berarti “gunung besar” dalam bahasa Rusia.

Nama Inggris pertama yang digunakan untuk gunung ini adalah “Gunung Densmore,” dinamai oleh Frank Densmore pada tahun 1889. Namun, nama ini hanya digunakan secara lokal dan tidak bertahan lama.

4. Stasiun Cuaca Otomatis yang Memantau Kondisi Ekstrem

Stasiun Cuaca Otomatis yang Memantau Kondisi Ekstrem
Foto: Bryson Beaver/Unsplash

Gunung Denali dilengkapi dengan beberapa stasiun cuaca otomatis yang dipasang oleh National Park Service untuk memantau kondisi cuaca di berbagai ketinggian.

Baca Juga:  Berani ke Hutan Aokigahara? Simak 7 Fakta Mengerikan Ini

Stasiun cuaca tertinggi terletak pada ketinggian 14.000 kaki (4.267 meter), sementara stasiun terendah berada pada ketinggian 10.200 kaki (3.109 meter). Ada juga stasiun cuaca lainnya yang dipasang di ketinggian 7.200 kaki (2.195 meter) di base camp.

Ketiga stasiun ini mengumpulkan data sepanjang tahun tentang akumulasi salju, suhu udara, pencairan salju, dan kondisi cuaca lainnya.

Data yang dikumpulkan dari stasiun cuaca ini sangat penting bagi keselamatan pendaki dan membantu para ilmuwan memahami perubahan iklim di daerah tersebut.

5. Pendakian Pertama ke Puncak Denali pada Tahun 1913

Pendakian pertama ke Gunung Denali tercatat pada tahun 1913, setelah beberapa upaya sebelumnya mengalami kegagalan. James Wickersham mencoba untuk mendaki gunung ini pertama kali pada tahun 1903, tetapi gagal.

Frederick Cook kemudian mengklaim telah mencapai puncak pada tahun 1906, tetapi klaim tersebut tidak terverifikasi dan banyak diragukan.

Pada 7 Juni 1913, empat pendaki, yaitu Robert Tatum, Walter Harper, Harry Karstens, dan Hudson Stuck, berhasil mencapai puncak Denali melalui jalur selatan.

Keberhasilan ini menjadi sejarah besar bagi dunia pendakian, dan Denali terus menjadi tujuan pendakian yang bergengsi hingga saat ini.

6. Rute Pendakian yang Menantang dan Berbahaya

Gunung Denali terkenal sebagai salah satu gunung yang paling menantang untuk didaki di dunia. Setiap tahunnya, sekitar 400.000 pengunjung datang ke Taman Nasional Denali, terutama selama musim pendakian antara bulan Mei hingga September.

Namun, dari lebih dari 32.000 orang yang mencoba mendaki gunung ini, hanya sekitar 60% yang berhasil mencapai puncak.

Letaknya di atas garis lintang 63 derajat utara membuat tekanan udara di puncaknya sangat rendah, lebih rendah daripada gunung-gunung tinggi lainnya di dunia.

Baca Juga:  5 Fakta Mengerikan Pulau Ular, Pulau Terlarang dan Paling Berbahaya di Dunia!

Kondisi ini menambah tantangan dan risiko yang harus dihadapi oleh para pendaki, sehingga membutuhkan persiapan fisik, mental, dan peralatan yang matang.

7. Kekayaan Satwa Liar di Sekitar Gunung Denali

Kekayaan Satwa Liar di Sekitar Gunung Denali
Foto: Ethan Kuzina/Unsplash

Taman Nasional Denali tidak hanya menawarkan pemandangan gunung yang spektakuler, tetapi juga merupakan habitat bagi banyak spesies satwa liar. Terdapat sekitar 169 spesies burung yang menghuni taman nasional ini, meskipun sebagian besar adalah burung migran.

Selain itu, satwa liar lainnya yang bisa ditemukan di sini termasuk beruang grizzly, marmut, kambing gunung, serigala, berang-berang, dan karibu.

Karena iklimnya yang sangat dingin, amfibi dan reptil jarang ditemukan di daerah ini, kecuali katak kayu yang dikenal bisa berhibernasi dalam suhu dingin.

Keanekaragaman hayati ini menambah daya tarik Taman Nasional Denali sebagai tujuan wisata alam yang unik dan menarik.

Gunung Denali adalah salah satu destinasi alam paling luar biasa di dunia. Ketinggiannya yang menjulang, tantangan pendakian yang menakutkan, sejarah yang kaya, dan keanekaragaman hayati menjadikannya simbol kebanggaan bagi Amerika Utara dan para pecinta petualangan di seluruh dunia.

Bagi para pendaki yang berani, menaklukkan puncak Denali bukan hanya sekadar pencapaian fisik, tetapi juga pengalaman mendalam yang menghubungkan mereka dengan alam dalam bentuk yang paling murni dan menantang.

Share it:

Tags

Related Articles