Ulasan ilmiah mengungkap beragam fakta menarik tentang kenapa anak tengah cenderung lebih setia, menyoroti peran unik posisi kelahiran dalam hubungan interpersonal.
Sebagai anak tengah dalam keluarga, mungkin Anda pernah merasa kurang diperhatikan dibandingkan dengan kakak atau adik Anda.
Namun, ternyata posisi sebagai anak tengah ini memiliki keunikan tersendiri yang mempengaruhi karakter dan perilaku, termasuk dalam hubungan asmara.
Menurut penelitian, anak tengah jarang terlibat dalam perselingkuhan dibandingkan dengan anak sulung atau bungsu. Mengapa demikian? Artikel ini akan mengungkap 11 fakta menarik yang didukung oleh sains tentang alasan anak tengah lebih setia dalam hubungan.
Fakta Menarik Tentang Anak Tengah Menurut Sains

Anak tengah seringkali mendapat perhatian khusus dalam kajian psikologi dan dinamika keluarga, menarik karena posisi unik mereka dalam urutan kelahiran. Berikut adalah pembahasan lebih rinci dan informatif mengenai beberapa fakta menarik terkait anak tengah:
1. Hari Nasional Anak Tengah
Di Amerika Serikat, anak tengah memiliki pengakuan khusus melalui perayaan Hari Nasional Anak Tengah yang jatuh pada tanggal 12 Agustus setiap tahun.
Meski asal-usul pasti dari penetapan hari ini tidak jelas, hari tersebut dijadikan momen untuk memberi penghargaan dan memperhatikan anak tengah, yang sering kali dianggap kurang mendapat perhatian dibandingkan saudara tertua dan termuda mereka.
Hari ini biasanya dirayakan dengan memberikan perlakuan yang adil dan inklusif kepada anak tengah, mengakui kontribusi dan keunikan mereka dalam keluarga.
2. Potensi Kepunahan Anak Tengah
Menurut sebuah studi oleh New York Magazine, struktur keluarga di AS telah mengalami perubahan signifikan sejak tahun 1970-an.
Pada dekade tersebut, tidak jarang keluarga memiliki empat anak atau lebih. Namun, tren saat ini menunjukkan bahwa kebanyakan keluarga di AS cenderung memiliki hanya satu atau dua anak.
Akibatnya, peran sebagai anak tengah mulai berkurang dan dikhawatirkan akan “punah”. Penurunan angka kelahiran ini mempengaruhi dinamika keluarga dan bisa mengubah banyak aspek psikologi dan sosial yang terkait dengan peran anak tengah.
3. Persatuan Anak Tengah Internasional
Bruce Hopman, yang sendiri adalah anak tengah, mendirikan Persatuan Anak Tengah Internasional (International Middle Child Union – IMCU) sebagai forum bagi individu yang berbagi posisi serupa dalam urutan kelahiran keluarga mereka.
Organisasi ini bertujuan untuk memberikan suara dan mewakili kepentingan anak tengah di seluruh dunia. Menariknya, Bruce Hopman juga berupaya untuk memindahkan peringatan Hari Anak Tengah dari 12 Agustus ke 2 Juli, mengklaim bahwa tanggal di bulan Agustus sering terlewatkan atau dilupakan oleh banyak orang.
Perubahan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa anak tengah mendapatkan pengakuan dan perayaan yang lebih efektif dan terpusat.
4. Ikatan yang Lebih Kuat dengan Saudara dan Teman
Anak tengah dikenal memiliki ikatan yang lebih erat dengan saudara kandung dan teman-temannya dibandingkan dengan orangtuanya.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Catherine Salmon, seorang profesor psikologi di Universitas Redlands, California, pada tahun 1998.
Salmon menemukan bahwa dalam situasi di mana anak tertua dan bungsu cenderung mencari bantuan dan dukungan dari orangtua, anak tengah lebih cenderung mengandalkan saudara kandung atau teman-temannya.
Ini menciptakan jaringan hubungan yang kuat di luar lingkaran keluarga inti, yang pada gilirannya memperkuat kemampuan sosial mereka dan keterampilan membangun hubungan interpersonal.
5. Mandiri, Banyak Akal, dan Pembawa Kedamaian
Catherine Salmon juga mencatat bahwa karena anak tengah tidak mendapatkan perhatian berlebihan dari orangtua, mereka cenderung tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri dan kreatif dalam menemukan solusi.
Kurangnya perhatian yang terlalu intens dari orangtua memungkinkan mereka untuk berkembang tanpa merasa terkekang, yang pada akhirnya membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang penuh akal.
Selain itu, anak tengah sering kali bertindak sebagai pembawa kedamaian dalam keluarga. Mereka memiliki sikap yang kooperatif, pengertian, dan adil, yang membuat mereka mampu menjadi mediator yang efektif dalam situasi konflik, baik dalam keluarga maupun dalam hubungan sosial lainnya.
6. Kemampuan Mendengarkan yang Tinggi

Sebagai pembawa perdamaian, anak tengah sering kali memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dan tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan.
Kemampuan ini sangat penting dalam berbagai situasi sosial, memungkinkan mereka untuk merespons dengan tepat dan membuat orang lain merasa didengar dan dipahami.
Selain itu, anak tengah sering kali terbiasa menerima dan menghargai pendapat yang beragam, yang membuat mereka lebih mudah bergaul dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan sudut pandang.
7. Kecocokan dengan Anak Bungsu
Dalam bukunya, psikolog Kevin Leman menjelaskan bahwa anak tengah sering kali menemukan kecocokan yang baik dalam hubungan dengan anak bungsu. Hal ini disebabkan oleh dinamika kepribadian yang saling melengkapi.
Anak tengah, yang cenderung lebih tertutup dan introspektif, bisa mendapatkan manfaat dari sifat anak bungsu yang lebih terbuka dan ekspresif.
Interaksi ini dapat membantu anak tengah untuk lebih terbuka dan nyaman dalam mengekspresikan dirinya, sementara anak bungsu mendapatkan keuntungan dari stabilitas dan kedewasaan yang dibawa oleh anak tengah dalam hubungan mereka.
8. Kekuatan Emosional Anak Tengah
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universidad Autónoma de Madrid pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa anak tengah memiliki ketahanan emosional yang lebih kuat dibandingkan dengan saudara-saudara mereka.
Studi ini menemukan bahwa anak tengah yang dibesarkan oleh kedua orangtua kandungnya cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami gangguan emosional atau didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Ketahanan ini mungkin berasal dari kemampuan mereka untuk menavigasi peran yang kompleks dalam keluarga, di mana mereka sering kali harus menyeimbangkan perhatian antara saudara yang lebih tua dan yang lebih muda.
9. Pernikahan yang Lebih Langgeng
Penelitian yang dilakukan oleh John Gottman dari University of Washington menunjukkan bahwa anak tengah cenderung memiliki pernikahan yang lebih stabil dan langgeng.
Salah satu alasan utama adalah kemampuan mereka untuk berkompromi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih dewasa dan bijaksana.
Selain itu, sebuah survei yang dilakukan oleh New York Times menemukan bahwa 80 persen anak tengah tidak pernah terlibat dalam perselingkuhan, yang merupakan persentase lebih tinggi dibandingkan dengan anak sulung (65 persen) dan anak bungsu (53 persen).
Kemampuan untuk menjaga kesetiaan dan komitmen ini mencerminkan kedewasaan emosional yang telah dibentuk oleh pengalaman hidup mereka.
10. Kecerdasan Anak Tengah
Meskipun sering kali anak sulung dianggap sebagai yang paling pintar dalam keluarga karena tingkat IQ-nya yang sedikit lebih tinggi, kenyataannya perbedaan ini sangat tipis. Anak sulung hanya memiliki keunggulan satu poin dalam IQ dibandingkan anak tengah.
Namun, yang membedakan mereka bukan hanya IQ, tetapi juga kepribadian. Anak sulung cenderung lebih ekstrovert, menyenangkan, dan teliti, sementara anak tengah mungkin lebih introspektif dan kreatif.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa kecerdasan tidak hanya diukur dari angka, tetapi juga dari kemampuan untuk berpikir kreatif dan adaptif, yang sering kali dimiliki oleh anak tengah.
11. Potensi Kepemimpinan dalam Bisnis dan Politik

Psikolog Catherine Salmon dan jurnalis Katrin Schumann dalam penelitian dan karya tulis mereka menunjukkan bahwa anak tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin, baik dalam dunia bisnis maupun politik.
Anak tengah sering kali memiliki kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan out-of-the-box, kemampuan yang sangat berharga dalam kepemimpinan.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pengalaman mereka yang sering kali tidak mendapatkan perhatian penuh dari orangtua, tidak menjadi pusat perhatian, dan tidak merasakan tekanan yang berlebihan seperti anak sulung.
Pengalaman ini membentuk mereka menjadi individu yang mandiri, inovatif, dan mampu melihat peluang di mana orang lain mungkin tidak melihatnya.
Kesetiaan anak tengah dalam hubungan ternyata bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari dinamika keluarga dan kepribadian yang terbentuk sejak dini. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita bisa lebih menghargai keunikan setiap posisi anak dalam keluarga.
Fakta-fakta yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa meskipun sering kali terabaikan, anak tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pasangan yang setia dan dapat diandalkan. Jadi, jika Anda adalah anak tengah, jangan ragu untuk bangga dengan keunikan Anda yang satu ini!