Temukan berbagai fakta menarik tentang Piala Oscar, penghargaan bergengsi berlapis emas yang memiliki aturan ketat, termasuk larangan untuk dijual.
Piala Oscar, yang dikenal sebagai simbol tertinggi dalam dunia perfilman, tidak hanya berharga karena lapisan emasnya, tetapi juga karena sejarah dan tradisi yang menyertainya.
Dari proses pembuatannya hingga aturan ketat yang melarang penjualan piala ini, Piala Oscar menyimpan banyak fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Mari kita telusuri enam fakta menarik yang membuat Piala Oscar begitu istimewa dan penuh makna.
1. Regulasi Penjualan Piala Oscar

Piala Oscar, sebagai salah satu penghargaan paling prestisius di dunia perfilman, memiliki aturan ketat terkait kepemilikannya.
Menurut aturan yang diterapkan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences, setiap piala yang diberikan sebelum tahun 1950 tidak boleh dijual oleh penerima atau ahli warisnya tanpa terlebih dahulu menawarkannya kembali kepada Academy.
Tawaran kembali ini simbolis, dengan harga yang ditetapkan hanya satu dolar AS. Jika aturan ini dilanggar, penerima penghargaan bisa dihapus namanya dari daftar pemenang Oscar, sebuah sanksi yang menunjukkan betapa seriusnya Academy dalam menjaga integritas penghargaan ini.
2. Praktik Penjualan dan Pembelian Piala Oscar
Sebelum aturan tersebut diterapkan, banyak piala Oscar yang diperdagangkan di pasaran dengan harga yang sangat bervariasi.
Sebagai contoh, pada dekade 1940-an, piala Oscar yang dimenangkan oleh sutradara film “Casablanca,” Michael Curtiz, dibeli oleh pesulap David Copperfield seharga 232.000 dolar AS, atau sekitar Rp 3 miliar.
Beberapa dekade kemudian, piala ini dilelang kembali dan terjual dengan harga yang mencapai lebih dari 2 juta dolar AS, sekitar Rp 30,7 miliar.
Steven Spielberg, salah satu sutradara terkemuka Hollywood, juga terkenal dengan praktiknya dalam membeli piala Oscar lawas. Dia sering kali membeli piala tersebut untuk kemudian mendonasikannya kembali ke Academy sebagai bentuk pelestarian sejarah film.
Misalnya, pada tahun 2001, Spielberg membeli piala Oscar yang dimenangkan oleh Bette Davis untuk film romantis tahun 1938, “Jezebel,” dengan harga 578.000 dolar AS. Tahun berikutnya, dia membeli piala lain yang dimenangkan oleh Davis untuk film “Dangerous” tahun 1935. Spielberg juga pernah membeli dan mendonasikan piala yang dimenangkan oleh Clark Gable untuk film “It Happened One Night.”
Salah satu transaksi piala Oscar yang paling menonjol adalah pembelian oleh Michael Jackson. Penyanyi pop dan penggemar film tersebut membeli piala Oscar untuk Film Terbaik “Gone With the Wind” tahun 1939 yang dimenangkan oleh produser David O.
Selznick seharga 1,5 juta dolar AS. Setelah kematian Jackson pada tahun 2016, nasib dari piala Oscar yang ia beli tersebut masih belum banyak diketahui.
3. Peredaran Piala Oscar di Pasar Ilegal

Menurut estimasi yang dilaporkan oleh Forbes, sekitar 75 piala Oscar yang dikeluarkan sebelum tahun 1950 telah diperdagangkan di pasar gelap.
Fenomena ini mencerminkan nilai tinggi yang masih melekat pada piala-piala lawas ini, terlepas dari aturan ketat yang diberlakukan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences.
Pasar gelap seringkali menjadi saluran bagi mereka yang ingin memperoleh piala Oscar tanpa terikat oleh regulasi resmi yang mengharuskan piala tersebut ditawarkan kembali ke Academy dengan harga simbolis sebelum dijual bebas.
4. Komposisi Material Piala Oscar
Meskipun piala Oscar terkenal dengan penampilan berkilauan emasnya, patung ini tidak sepenuhnya terbuat dari emas murni. Berdasarkan informasi dari situs resmi Oscar, piala tersebut dibuat dari perunggu padat yang dilapisi dengan emas 24 karat.
Lapisan emas ini memberikan piala tersebut tampilan yang glamor dan mewah, sesuai dengan citra Hollywood yang gemerlap. Menariknya, selama Perang Dunia II ketika terjadi kekurangan logam, piala Oscar sementara dibuat dari plester yang dicat untuk menyerupai emas.
Ini adalah langkah darurat yang mencerminkan kondisi kritis saat itu, namun setelah perang berakhir, Academy kembali menggunakan perunggu dan emas untuk piala Oscar, memastikan bahwa setiap piala yang diberikan kembali memiliki kualitas dan keindahan yang diharapkan.
5. Biaya dan Lokasi Produksi Piala Oscar
Piala Oscar, yang kini terbuat dari perunggu dan dilapisi emas 24 karat, memiliki biaya produksi yang relatif terjangkau dibandingkan dengan nilai simbolis dan prestisinya. Setiap patung diproduksi dengan biaya sekitar 400 dolar AS, atau sekitar Rp 6,1 juta.
Proses pembuatan patung ini dilaksanakan oleh UAP Polich Tallix, sebuah perusahaan yang spesialis dalam produk seni rupa, yang berlokasi di Hudson Valley, New York.
Tepatnya, perusahaan ini berada sekitar 70 mil utara Kota New York, di desa kecil Rock Tavern yang memiliki populasi sekitar 2.034 orang.
Sejak tahun 2015, UAP Polich Tallix telah mengambil alih tanggung jawab pembuatan patung Oscar. Sebelumnya, produksi piala ini dilakukan oleh perusahaan yang berbasis di Chicago yang juga menangani berbagai pekerjaan cetak emas dan logam.
Pada masa yang lebih awal, piala Oscar bahkan diproduksi di California, menunjukkan perjalanan produksinya yang panjang dan beragam.
6. Dimensi dan Berat Piala Oscar

Mengenai spesifikasi fisik, piala Oscar memiliki berat dan ukuran yang telah standarisasi. Menurut situs resmi Oscars.org, setiap piala Oscar memiliki berat sekitar 3,85 kilogram, memberikan bobot yang signifikan yang menandakan pentingnya dan kemewahan penghargaan ini.
Tingginya mencapai 34,29 cm, membuat piala ini cukup mencolok saat dipegang atau dipajang. Lapisan emas 24 karat yang mengelilingi perunggu memberikan kilau yang tidak hanya simbolik tetapi juga estetis, menjadikan piala Oscar sebagai objek kebanggaan dan pencapaian dalam dunia sinema.
Piala Oscar bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga lambang prestasi dan pengakuan tertinggi dalam industri perfilman.
Dengan mengetahui enam fakta menarik ini, Anda dapat lebih memahami betapa berharganya Piala Oscar bagi para pemenang dan bagaimana aturan-aturan ketat menjaga keistimewaan piala ini. Piala Oscar terus menjadi impian dan kebanggaan bagi setiap insan perfilman di seluruh dunia.