Temukan berbagai fakta menarik tentang Candi Borobudur, pusat spiritual Buddha yang penuh dengan keindahan dan sejarah luar biasa di Indonesia.
Candi Borobudur, sebagai salah satu keajaiban dunia, adalah pusat spiritual Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini tidak hanya dikenal karena keindahan arsitekturnya yang megah, tetapi juga karena nilai historis dan spiritual yang mendalam.
Didirikan pada abad ke-9, Borobudur telah menjadi simbol kebanggaan bagi Indonesia dan menarik jutaan wisatawan serta peziarah setiap tahunnya.
Dalam artikel ini, kami akan mengungkap beragam fakta menarik tentang Candi Borobudur yang mungkin belum banyak diketahui, mengajak Anda lebih mengenal warisan budaya yang luar biasa ini.
Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Terletak di Jawa Tengah, Indonesia, Candi Borobudur adalah monumen arsitektur yang mengesankan dan memiliki peran penting sebagai simbol keagamaan. Menurut Badan Otorita Borobudur (BOB), candi ini dibangun antara abad ke-8 dan ke-9, sekitar tahun 800 Masehi, selama masa pemerintahan Dinasti Syailendra.
Pembangunan Candi Borobudur memakan waktu yang panjang dan baru benar-benar selesai pada tahun 825 Masehi di masa pemerintahan Raja Samaratungga.
Secara arsitektural, Candi Borobudur memiliki dimensi yang mengesankan dengan panjang sekitar 121,66 meter dan lebar 121,38 meter, serta tinggi bangunan mencapai 35,40 meter.
Candi ini didesain sebagai punden berundak, sebuah struktur yang bertingkat dengan tiap tingkatnya mengecil ke atas, mencerminkan filosofi dan ajaran Buddha mengenai alam semesta atau roda kehidupan manusia.
Tingkatan Filosofis Candi Borobudur

Struktur Candi Borobudur dibagi menjadi tiga tingkatan yang berbeda, masing-masing dengan makna filosofis yang mendalam:
- Kamadhatu: Tingkatan paling bawah dari candi ini menggambarkan kehidupan manusia yang masih sangat terikat dengan nafsu duniawi. Tingkat ini berisi relief-relief yang menggambarkan kisah dan perilaku manusia dalam menghadapi godaan dunia.
- Rupadhatu: Tingkatan tengah candi ini menunjukkan fase transisi manusia yang mulai meninggalkan urusan duniawi namun masih terikat dengan bentuk fisiknya. Relief pada tingkat ini lebih fokus pada perwujudan spiritual dalam bentuk cerita dan simbolisme yang lebih halus.
- Arupadhatu: Pada tingkat teratas, candi ini menggambarkan fase spiritual dimana manusia telah meninggalkan semua urusan duniawi dan mencapai pencerahan. Tingkat ini dihiasi dengan stupa-stupa besar yang melambangkan kesucian dan ketenangan yang telah dicapai.
Fakta Candi Borobudur Warisan Budaya Dunia

1. Kekayaan Relief dan Arca
Candi Borobudur tidak hanya terkenal karena arsitekturnya yang monumental, tetapi juga karena memiliki koleksi relief dan arca Buddha terlengkap di dunia.
Dengan total 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha, candi ini menawarkan wawasan yang mendalam mengenai ajaran Buddha melalui setiap ukiran yang menghiasi dindingnya.
Meskipun sebagian besar relief telah dipelajari dan dipertahankan dengan baik, terdapat 160 panel yang tidak dipamerkan karena dianggap mengandung konten yang vulgar. Panel-panel ini sengaja ditimbun untuk menjaga kesopanan menurut pandangan tertentu saat itu.
2. Insiden Pengeboman 1985
Pada tanggal 21 Januari 1985, Candi Borobudur mengalami peristiwa pengeboman yang tragis, yang merusak beberapa bagian penting dari candi. Insiden ini terjadi beberapa tahun setelah proses pemugaran kedua candi dilakukan.
Sebanyak 9 dari 13 bom yang ditempatkan di lokasi berhasil meledak, mengakibatkan kerusakan serius pada banyak balok stupa. Pengeboman ini dikaitkan dengan aksi radikal dan menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur warisan budaya tersebut.
3. Pengakuan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia
Pada tahun 1991, Candi Borobudur mendapatkan pengakuan internasional sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Pengakuan ini tidak hanya menegaskan nilai historis dan arsitektural dari candi tersebut, tetapi juga menandai pentingnya pelestarian situs ini untuk dunia.
Sebagai situs warisan dunia, Candi Borobudur kini mendapatkan perlindungan dan perhatian lebih dalam upaya pelestarian dan pemeliharaan, memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat belajar dan mengagumi salah satu capaian terbesar peradaban manusia di Indonesia.
4. Penemuan Kembali oleh Thomas Stamford Raffles
Candi Borobudur, sebuah mahakarya arsitektur yang dibangun selama era Dinasti Syailendra, ditemukan kembali oleh pasukan Inggris di bawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.
Saat itu, Raffles sedang menghadiri sebuah kegiatan di Semarang, Jawa Tengah, ketika ia mendengar tentang penemuan susunan batu bergambar di wilayah Kedu.
Didorong oleh ketertarikannya terhadap sejarah dan kebudayaan Jawa, Raffles memerintahkan penggalian lebih lanjut yang berujung pada pengungkapan Candi Borobudur secara lebih menyeluruh.
Proses pembersihan dan penggalian situs ini berlangsung hingga tahun 1835. Setelah berhasil dibersihkan, informasi mengenai candi ini mulai dikenalkan ke dunia internasional, salah satunya melalui penerbitan buku yang memperkenalkan keindahan dan kompleksitas Candi Borobudur kepada masyarakat luas.
5. Dimensi dan Struktur Candi Borobudur
Candi Borobudur terkenal dengan ukuran tapak yang sangat luas, mencapai 123 x 123 meter persegi, membuatnya menjadi salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Tinggi total struktur mencapai 35,40 meter. Candi ini memiliki desain mandala yang menggambarkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha.
Terdapat 504 patung Buddha yang diletakkan di sepanjang candi, bersama dengan 72 stupa terawang yang mengelilingi satu stupa induk di puncak candi, yang semuanya dirancang dengan detil yang luar biasa.
Setiap aspek dari Candi Borobudur, mulai dari arsitektur hingga relief dan patung, dirancang untuk menyampaikan ajaran dan filosofi Buddha kepada para peziarah dan pengunjung, menjadikan candi ini tidak hanya sebuah keajaiban arsitektural tetapi juga pusat spiritual yang penting.
Mengungkap berbagai fakta menarik tentang Candi Borobudur memberi kita wawasan lebih dalam mengenai keajaiban arsitektur dan spiritual yang dimilikinya. Candi ini bukan hanya sekadar situs bersejarah, tetapi juga pusat spiritual yang terus menginspirasi banyak orang.
Semoga informasi ini menambah pengetahuan Anda dan meningkatkan rasa cinta serta kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia.
Ajaklah keluarga dan teman untuk mengunjungi dan merasakan langsung keindahan serta kedamaian yang ditawarkan oleh Candi Borobudur, menjaga dan melestarikan warisan ini untuk generasi mendatang.











