Mengapa Belgia Memiliki Tiga Bahasa Resmi? Inilah 5 Fakta Uniknya

Mengapa Belgia Memiliki Tiga Bahasa Resmi Inilah 5 Fakta Uniknya
Foto: Fotodestock/Envato Elements

Temukan berbagai fakta unik mengapa Belgia memiliki tiga bahasa resmi yang mencerminkan keragaman budaya dan sejarahnya yang kaya.

Belgia adalah negara yang unik dengan tiga bahasa resmi: Belanda, Prancis, dan Jerman. Keberagaman bahasa ini mencerminkan sejarah panjang dan kompleks, serta dinamika sosial yang khas dari negara ini. Mengapa Belgia memiliki tiga bahasa resmi? Berikut ini lima fakta unik yang menjelaskan latar belakang dan alasan di balik keberagaman bahasa di Belgia.

Berbagai Fakta unik Tentang Belgia

Berbagai Fakta unik Tentang Belgia
Foto: Sean Pavone/Envato Elements

1. Kemerdekaan Belgia

Belgia memperoleh kemerdekaannya dari Belanda melalui Revolusi Belgia yang meletus di Brussels pada tahun 1830.

Awal mula ketidakpuasan ini berasal dari perbedaan agama antara penduduk Flemish dan Walloon yang mayoritas Katolik di wilayah selatan, dengan Raja Belanda, William I, yang merupakan Protestan.

Raja ini kerap mencampuri urusan keagamaan Katolik, yang memicu ketegangan. Selain itu, masyarakat Liberal di Belgia juga mendesak untuk mendapatkan lebih banyak kebebasan politik dan sipil.

Pada tahun 1828, kelompok Katolik dan Liberal bersatu membentuk gerakan unionisme yang mengarah pada meningkatnya insiden dan ketegangan.

Akhirnya, serangkaian kejadian ini memuncak dengan revolusi yang pecah di Brussels. Pasukan Raja William I, yang melibatkan juga sukarelawan dari luar kota, gagal memadamkan pemberontakan.

Pada tanggal 27 September 1830, pasukan ini terpaksa meninggalkan Brussels. Belgia lantas mendeklarasikan kemerdekaannya dan membentuk pemerintahan sementara pada tanggal 4 Oktober 1830, sesuai catatan dari Belgium.de.

2. Multilingualisme Belgia

Setelah memperoleh kemerdekaan, masyarakat Belgia di abad ke-19 mayoritas berbahasa Belanda atau Flemish. Namun, terdapat juga sejumlah signifikan warga yang berbahasa Prancis, dikenal sebagai Walloon.

Pada awalnya, pemerintah Belgia menerbitkan semua undang-undang hanya dalam bahasa Prancis, yang menimbulkan ketidakpuasan di kalangan penutur Flemish.

Pada tahun 1846, sebuah petisi yang ditandatangani oleh sekitar 13.000 warga Belgia berhasil mendesak pemerintah agar bahasa Belanda dan Prancis digunakan secara merata dalam pendidikan, administrasi, dan peradilan, menurut Brussels Times.

Selanjutnya, selama pendudukan Jerman di Perang Dunia I, bahasa Jerman diperkenalkan ke wilayah tersebut.

Pasca kemerdekaan dari Jerman, undang-undang bahasa tahun 1963 secara resmi menetapkan Belanda, Prancis, dan Jerman sebagai bahasa resmi di wilayah geografis yang sesuai, dilansir oleh Minorityrights.

3. Sejarah Jalur Kereta Api Pertama di Eropa: Inovasi Belgia

Sejarah Jalur Kereta Api Pertama di Eropa Inovasi Belgia
Foto: Aleksandr Saenko/Unsplash

Pada tanggal 5 Mei 1835, Belgia menorehkan sejarah dengan mengoperasikan jalur kereta api pertama di daratan Eropa, yaitu jalur Brussels-Mechelen. Pengoperasian ini menandai sebuah era baru dalam transportasi dan industri di Eropa.

Kereta api yang digunakan adalah lokomotif uap buatan Inggris, yang kapasitasnya mencapai 900 penumpang dengan total 30 gerbong.

Peristiwa ini, yang dianggap sebagai perjalanan kereta api pertama di daratan Eropa, merupakan langkah monumental dalam evolusi transportasi modern dan dilaporkan secara luas oleh Amazingbelgium.

Inisiatif untuk mengembangkan jalur kereta api di Belgia berasal dari Raja Leopold I, yang terinspirasi oleh kemajuan teknologi kereta api yang ia saksikan di Inggris, negara kelahiran kereta api.

Melihat potensi besar dalam penggunaan kereta api untuk memperkuat ekonomi dan infrastruktur Belgia, Leopold I memerintahkan Pierre Simons dan Gustave De Ridder untuk merancang dan membangun jalur kereta api yang menghubungkan Antwerpen dengan Rhine.

Untuk memastikan bahwa Belgia mengadopsi teknologi terkini dan terbaik, Simons dan De Ridder dikirim ke Inggris untuk belajar langsung cara pembangunan dan operasional kereta api.

4. Karnaval Binche: Salah Satu Karnaval Tertua di Eropa

Karnaval Binche, yang diadakan di kota Binche di provinsi Hainaut, Belgia, adalah salah satu perayaan jalanan tertua di Eropa yang masih berlangsung hingga hari ini.

Tradisi ini bermula sejak abad pertengahan, menjadikannya perayaan penting yang merayakan warisan budaya kota tersebut. Karnaval ini biasanya berlangsung selama tiga hari di bulan Februari dan menarik banyak pengunjung dari berbagai wilayah.

Peserta karnaval mengenakan kostum yang mencolok dengan warna dominan merah, kuning, dan hitam, serta dihiasi topi bulu burung unta dan bakiak kayu. Mereka juga mengenakan topeng lilin yang unik sambil berparade mengelilingi kota, mengikuti alunan musik yang meriah.

Acara ini dimeriahkan dengan pertunjukan orkestra tiup dan tarian oleh penari yang menampilkan lagu-lagu tradisional, diiringi oleh biola dan drum.

Puncak dari perayaan Karnaval Binche terjadi di Grand Place, sebuah plaza terkenal di Brussels, yang dihiasi dengan pertunjukan kembang api yang memukau.

Menurut laporan UNESCO, karnaval ini tidak hanya merupakan pesta budaya tetapi juga upaya pelestarian tradisi yang telah diakui secara internasional.

5. Keanekaragaman Hayati yang Menakjubkan di Belgia

Keanekaragaman Hayati yang Menakjubkan di Belgia
Foto: Ttstock-Photography/Envato Elements

Belgia, dengan keanekaragamannya yang kaya, memiliki sekitar 40.500 spesies yang tercatat, mencakup berbagai flora dan fauna. Dari jumlah tersebut, 11.400 adalah spesies serangga, 73 spesies mamalia, dan 150 spesies ikan yang berhabitat di wilayah tersebut.

Dalam hal tumbuhan, Belgia rumah bagi 1.530 spesies tumbuhan berpembuluh, 560 jenis lumut, 980 lumut kerak, dan 60 tumbuhan paku.

Beberapa spesies penting meliputi european hornet (tawon Eropa), beluga, dan common ivy (ivy umum). Keberagaman ini mencerminkan ekosistem yang kaya dan beragam yang mendukung berbagai bentuk kehidupan.

Keberagaman bahasa di Belgia tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya dan sejarahnya, tetapi juga menunjukkan bagaimana negara ini berhasil menjaga keseimbangan antara berbagai komunitas linguistik.

Semoga lima fakta unik ini memberikan wawasan baru tentang kompleksitas dan keindahan dari kebijakan bahasa di Belgia. Dengan memahami latar belakang ini, kita dapat lebih menghargai bagaimana bahasa membentuk identitas suatu negara.

Share it:

Tags

Related Articles