7 Fakta Unik Guinea Pig: Dari Hewan Suci Suku Inca hingga Jadi Peliharaan Lucu Dunia

Fakta Unik Guinea Pig: Dari Hewan Suci Suku Inca hingga Jadi Peliharaan Lucu Dunia

Guinea pig atau yang dalam bahasa Spanyol disebut cuy, mungkin kini lebih dikenal sebagai hewan peliharaan yang imut dan menggemaskan.

Tapi tahukah kamu bahwa ribuan tahun lalu, si kecil berbulu halus ini justru punya peran penting dalam budaya kuno, terutama di wilayah Pegunungan Andes, Amerika Selatan?

Yuk, kita telusuri sejarah, fakta ilmiah, hingga peran guinea pig dari masa lalu sampai sekarang dalam artikel ini!

1. Asal-Usul Guinea Pig: Dari Pegunungan Andes

Guinea pig bukan berasal dari Guinea, dan mereka juga bukan babi. Nama “guinea pig” sendiri sebenarnya agak membingungkan.

Hewan ini berasal dari dataran tinggi Andes di Amerika Selatan, terutama dari Peru, Bolivia, dan Ekuador.

Diperkirakan guinea pig sudah dibudidayakan oleh manusia sejak sekitar 5000 SM.

Masyarakat Andes memeliharanya bukan hanya sebagai hewan konsumsi, tapi juga untuk ritual adat dan kegiatan spiritual. Di sinilah awal kisah unik cuy dimulai.

2. Hewan Kurban dan Suci dalam Budaya Inca

Bagi Bangsa Inca, guinea pig bukan hewan biasa. Mereka adalah hewan suci yang digunakan dalam berbagai upacara keagamaan.

Guinea pig dijadikan persembahan kepada dewa untuk memohon hujan, perlindungan dari bencana, atau sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah.

Pengorbanan guinea pig dipercaya membawa berkah bagi desa dan menjaga keseimbangan alam. Mirip dengan konsep “tolak bala” dalam beberapa budaya Asia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga:  7 Fakta Unik Elang Flores: Predator Langit dari Timur Indonesia yang Terancam Punah

3. Guinea Pig sebagai “Alat Diagnosa” Penyakit

Fakta Unik Guinea Pig sebagai “Alat Diagnosa” Penyakit

Selain dijadikan persembahan, guinea pig juga digunakan dalam praktik penyembuhan tradisional yang disebut cuy diagnosis.

Dalam praktik ini, seorang tabib atau dukun akan menggosok guinea pig ke tubuh pasien, sambil membaca mantra atau doa. Setelah itu, hewan tersebut disembelih dan organ dalamnya diperiksa.

Jika ditemukan kelainan, maka dipercaya kondisi itu merepresentasikan penyakit si pasien.

Praktik ini masih dijalankan di wilayah pedalaman Peru hingga saat ini, dan menjadi bukti bagaimana guinea pig terintegrasi dalam tradisi penyembuhan kuno.

4. Kuliner Tradisional: Cuy Chactado yang Melegenda

Meski tampak menggemaskan, guinea pig juga menjadi bahan makanan tradisional di wilayah Andes.

Salah satu hidangan paling populer adalah cuy chactado, yaitu guinea pig yang digoreng renyah, biasanya disajikan utuh bersama kentang dan sambal khas lokal.

Cuy bukan makanan sehari-hari, melainkan disajikan pada acara spesial seperti:

  • Ulang tahun
  • Pernikahan
  • Festival keagamaan
  • Perayaan adat

Rasanya dikatakan mirip daging kelinci, sedikit manis dan kaya protein. Hingga kini, banyak wisatawan asing yang penasaran mencicipi hidangan khas ini saat berkunjung ke Peru atau Bolivia.

5. Perjalanan Menuju Eropa: Dari Ritual ke Ruang Tamu

Ketika bangsa Spanyol menjajah Amerika Selatan pada abad ke-16, mereka membawa guinea pig ke Eropa. Karena bentuknya lucu dan ukurannya mungil, hewan ini langsung menarik perhatian para bangsawan.

Guinea pig menjadi hewan peliharaan mewah di istana dan rumah para aristokrat Eropa. Salah satu bukti historis adalah lukisan abad ke-16 dari Inggris berjudul Portrait of Three Unknown Children with Guinea Pig and Finch, yang menunjukkan bahwa guinea pig sudah menjadi peliharaan sejak tahun 1580-an.

Baca Juga:  7 Fakta Unik Garangan Kuning: Si Pemburu Cerdas Berbulu Emas dari Afrika

Dari sana, hewan ini menyebar ke seluruh Eropa dan kemudian ke seluruh dunia sebagai peliharaan favorit.

6. Status Guinea Pig Kini: Simbol Budaya dan Festival Rakyat

Di negara asalnya, terutama di Peru dan Bolivia, guinea pig masih sangat dihormati. Bahkan, ada Festival del Cuy, sebuah perayaan tahunan yang menampilkan parade, lomba kostum guinea pig, serta berbagai kreasi kuliner berbahan dasar cuy.

Di beberapa kota seperti Huacho dan Cusco, kamu bisa menemukan patung raksasa guinea pig sebagai simbol budaya lokal.

Tak sedikit masyarakat yang masih mempercayai bahwa cuy membawa keberuntungan dan perlindungan spiritual.

7. Fakta Tambahan tentang Guinea Pig

Biar makin kenal sama hewan lucu ini, yuk simak beberapa fakta ilmiah dan menarik lainnya:

  • Guinea pig termasuk hewan sosial dan senang hidup berkelompok.
  • Mereka tidak bisa memproduksi vitamin C sendiri, jadi perlu asupan tambahan dari makanan.
  • Tidak memiliki kemampuan melompat tinggi, sehingga mudah dirawat di rumah.
  • Suaranya lucu dan beragam, dari wheek (tanda lapar) sampai purring saat merasa nyaman.
  • Umurnya bisa mencapai 6–8 tahun, bahkan lebih jika dirawat dengan baik.

Guinea pig memang punya perjalanan hidup yang luar biasa. Dari hewan kurban dan simbol suci di masa lampau, hingga jadi teman bermain yang lucu dan menghibur di rumah-rumah modern saat ini.

Keberadaannya membuktikan bahwa hewan bukan hanya makhluk hidup, tapi juga bagian dari sejarah dan budaya manusia.

Kalau kamu sudah punya guinea pig di rumah, berarti kamu sedang memelihara sepotong warisan sejarah dunia yang luar biasa!

Share it:

Related Articles