Temukan berbagai fakta mencengangkan tentang Tahun Baru, dari tradisi unik hingga mitos yang menarik di seluruh dunia.
Tahun Baru adalah momen yang dirayakan dengan semangat dan kebahagiaan di seluruh dunia. Setiap negara dan budaya memiliki cara unik untuk menyambut tahun yang baru, dipenuhi dengan tradisi-tradisi khas dan mitos yang diwariskan turun-temurun.
Beberapa tradisi ini mungkin sudah dikenal luas, namun ada juga yang masih jarang diketahui. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi 8 fakta mencengangkan tentang Tahun Baru, yang meliputi berbagai tradisi unik dan mitos menarik dari berbagai belahan dunia.
1. Sejarah Panjang Perayaan Tahun Baru

Perayaan Tahun Baru adalah salah satu tradisi tertua yang masih dipraktikkan hingga hari ini, dengan sejarah yang kembali hingga 4.000 tahun lalu. Perayaan Tahun Baru pertama yang tercatat dalam sejarah umat manusia berasal dari Babilonia kuno.
Orang-orang Babilonia adalah beberapa dari peradaban pertama yang mengadakan upacara dan festival khusus untuk menandai awal tahun baru. Ini menunjukkan betapa penting dan sentralnya momen pergantian tahun dalam berbagai budaya sejak zaman kuno.
2. Awal Tahun Baru: Bukan Selalu 1 Januari
Menariknya, perayaan Tahun Baru tidak selalu dimulai pada tanggal 1 Januari seperti yang banyak diadopsi saat ini. Dalam peradaban Babilonia kuno, Tahun Baru dirayakan pada akhir Maret, bertepatan dengan vernal equinox.
Momen ini juga menjadi waktu untuk festival keagamaan besar bernama Akitu. Festival Akitu merupakan perayaan yang sangat penting dan diadakan selama 11 hari.
Selama periode tersebut, masyarakat Babilonia melakukan berbagai ritual keagamaan, prosesi, dan perayaan yang meriah untuk menyambut dewa mereka serta memohon kesuburan dan keberuntungan di tahun yang akan datang.
Festival ini tidak hanya merupakan perayaan tahun baru tetapi juga refleksi dari kepercayaan dan nilai-nilai spiritual mereka pada masa itu.
3. Perubahan Kalender oleh Julius Caesar: Penetapan 1 Januari sebagai Hari Libur
Julius Caesar, sebagai Kaisar Roma pertama, mengambil langkah penting dalam reformasi kalender dengan menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru.
Keputusan ini tidak hanya mengubah cara orang Romawi memandang tahun baru, tetapi juga memberikan penghormatan kepada Janus, dewa Romawi pintu, gerbang, dan transisi.
Dikenal dengan dua wajahnya—satu menghadap ke depan untuk melihat masa depan, dan satu lagi ke belakang untuk memandang masa lalu—Janus dianggap sebagai simbol yang sempurna untuk awal yang baru.
Oleh karena itu, memilih Januari, yang diambil dari nama Janus, sebagai permulaan tahun baru memiliki makna simbolis mendalam, mencerminkan refleksi dan harapan.
4. Tradisi Makan Sayuran Hijau pada Tahun Baru
Dalam berbagai budaya, jenis makanan tertentu dianggap membawa keberuntungan dan kesejahteraan untuk tahun yang akan datang. Salah satu tradisi tersebut adalah konsumsi sayuran berdaun hijau di malam Tahun Baru.
Diyakini bahwa semakin banyak sayuran hijau yang dikonsumsi, semakin besar kemakmuran yang akan diperoleh seseorang di tahun mendatang.
Hal ini tidak hanya dikaitkan dengan simbolisme warna hijau yang sering dihubungkan dengan uang, tetapi juga manfaat kesehatan dari sayuran yang diharapkan membawa kesejahteraan jangka panjang.
Selain itu, kacang-kacangan juga sering dimakan karena bentuknya yang mirip koin, yang dianggap sebagai pembawa keberuntungan finansial.
5. Kebiasaan Minum Sampanye pada Perayaan Tahun Baru

Sampanye telah lama menjadi minuman pilihan dalam perayaan Tahun Baru di banyak negara barat, simbolisasi dari kemewahan dan perayaan.
Di Amerika Serikat, konsumsi sampanye selama perayaan Tahun Baru sangat signifikan, dengan hampir 360 juta gelas anggur dikonsumsi.
Ritual membuka sampanye di tengah malam tidak hanya merupakan cara merayakan kedatangan tahun baru, tetapi juga bertindak sebagai simbol kegembiraan dan harapan untuk tahun yang mendatang.
Buih yang meluap dari sampanye saat dibuka sering dianggap sebagai simbol kelebihan dan keberuntungan yang akan datang.
6. Penetapan 1 Januari sebagai Hari Libur oleh Julius Caesar
Julius Caesar, yang menjadi Kaisar Roma pertama, memainkan peran penting dalam reformasi kalender yang berujung pada penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru. Ini adalah bagian dari reformasi Kalender Julian yang dia inisiasi.
Memilih 1 Januari bukanlah tanpa alasan simbolis; tanggal ini dipilih untuk menghormati Janus, dewa Romawi pintu dan gerbang, yang secara simbolik mengawasi masa lalu dan masa depan—sesuai dengan awal tahun baru.
Janus secara ikonik digambarkan dengan dua wajah, satu menghadap ke depan untuk melihat masa depan dan satu lagi menghadap ke belakang untuk melihat masa lalu.
Karena relevansi simboliknya yang kuat, Julius Caesar menyatakan tanggal ini sebagai hari libur, memulai tradisi yang terus berlangsung hingga hari ini.
7. Tradisi Makan Sayuran Hijau pada Tahun Baru
Tradisi makan sayuran hijau di Tahun Baru telah lama dikaitkan dengan harapan untuk kemakmuran dan kesehatan di tahun yang mendatang.
Ini didasarkan pada kepercayaan bahwa sayuran berdaun hijau, seperti kol dan bayam, menyerupai uang kertas, sehingga konsumsinya dipercaya dapat meningkatkan kemakmuran finansial.
Selain itu, kacang-kacangan seperti lentil dan kacang hitam juga populer pada perayaan Tahun Baru karena bentuknya yang mirip dengan koin, yang simbolis mewakili kemakmuran.
Ide di balik ini adalah bahwa semakin banyak sayuran hijau dan kacang-kacangan yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan seseorang akan mengalami kesehatan dan kemakmuran yang berlimpah di tahun mendatang.
8. Kebiasaan Minum Sampanye di Malam Tahun Baru

Kebiasaan minum sampanye saat perayaan Tahun Baru telah menjadi simbol universal dari perayaan dan sukacita. Di banyak negara Barat, membuka sebotol sampanye saat detik-detik pergantian tahun merupakan tradisi yang tidak terpisahkan dari festivitas.
Di Amerika Serikat saja, diperkirakan hampir 360 juta gelas sampanye dikonsumsi selama perayaan Tahun Baru.
Sampanye, dengan buihnya yang meriah dan asosiasi mewah, dipilih karena kemampuannya dalam menambah semangat dan ekspresi kegembiraan, menjadikannya minuman favorit untuk menandai awal yang baru dan harapan yang penuh optimisme untuk tahun yang akan datang.
Tahun Baru adalah waktu yang dipenuhi dengan harapan, perayaan, dan refleksi. Fakta-fakta mencengangkan tentang tradisi dan mitos Tahun Baru dari seluruh dunia menunjukkan betapa kaya dan beragamnya cara manusia merayakan pergantian tahun.
Dengan memahami dan menghargai berbagai tradisi ini, kita dapat merayakan Tahun Baru dengan lebih bermakna dan penuh warna. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru dan inspirasi untuk merayakan Tahun Baru dengan cara yang unik dan berkesan.