7 Fakta Menarik Tentang Hari Valentine dari Berbagai Belahan Dunia

7 Fakta Menarik Tentang Hari Valentine dari Berbagai Belahan Dunia
Foto: Jpavaliuk/Envato Elements

Temukan beragam fakta menarik tentang perayaan Hari Valentine dari berbagai belahan dunia yang menunjukkan keragaman budaya dan tradisi unik dalam merayakan hari kasih sayang ini.

Hari Valentine, yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari, dikenal sebagai hari kasih sayang di seluruh dunia.

Meskipun begitu, cara merayakannya bisa sangat berbeda di setiap negara. Tradisi dan kebiasaan unik dari berbagai belahan dunia menambah warna dan makna tersendiri pada perayaan ini.

Dalam artikel ini, kita akan mengungkap 7 fakta menarik tentang Hari Valentine dari berbagai belahan dunia yang menunjukkan keragaman budaya dalam merayakan hari kasih sayang.

Fakta Unik Seputar Hari Valentine dari Berbagai Belahan Dunia

1. Asal Usul Hari Valentine

Asal Usul Hari Valentine
Foto: Karandaev/Envato Elements

Hari Valentine memiliki sejarah yang rumit dan bercabang, dengan dua teori utama yang menjelaskan asal-usulnya. Teori pertama menghubungkan hari ini dengan festival Lupercalia, sebuah perayaan kesuburan kuno yang diadakan oleh orang Romawi.

Lupercalia dirayakan pada pertengahan Februari dengan serangkaian ritual yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesuburan.

Dalam salah satu ritusnya, wanita muda yang belum menikah berpartisipasi dalam permainan yang berpotensi meningkatkan kesempatan mereka untuk menikah dan memiliki keturunan.

Teori kedua berfokus pada peran Santo Valentine, seorang pendeta di Roma pada abad ketiga. Menurut legenda, Kaisar Romawi Claudius II melarang pernikahan selama masa perang, percaya bahwa pria lajang lebih baik sebagai tentara.

Namun, Santo Valentine menantang larangan ini dengan mengadakan pernikahan rahasia bagi pasangan muda. Akibatnya, dia dipenjara dan akhirnya dieksekusi.

Sebelum kematiannya, dikatakan bahwa ia menulis surat perpisahan kepada putri sipir penjara, yang ia cintai, dengan tanda tangan “from your Valentine”.

Sejak itu, tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine, sebagai penghormatan terhadap pengorbanan dan cinta Santo Valentine.

2. Makna dari Jumlah Bunga Mawar yang Diberikan

Bunga mawar merah, yang dikenal sebagai simbol cinta, sangat populer di Hari Valentine. Menurut mitologi Romawi, mawar merah adalah bunga favorit Venus, dewi cinta, yang menjelaskan hubungannya dengan perasaan romantis.

Data dari The Society of American Florists pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa sekitar 250 juta bunga mawar diproduksi di Amerika Serikat untuk merayakan hari ini.

Di Singapura, jumlah bunga mawar yang diberikan atau diterima pada Hari Valentine juga memiliki arti khusus: satu tangkai mawar menunjukkan cinta tulus; dua atau 15 tangkai menandakan permintaan maaf; 12 tangkai mawar menunjukkan keinginan untuk menikah; dan 50 tangkai atau lebih menunjukkan dominasi cinta romantis yang kuat.

3. Evolusi Kotak Cokelat Valentine

Kotak cokelat Valentine, yang kini menjadi simbol klasik hari kasih sayang, berawal dari inovasi Richard Cadbury pada tahun 1868.

Sebagai anggota dari keluarga pembuat cokelat yang terkenal, Richard memanfaatkan hari libur Valentine untuk memperkenalkan konsep kotak cokelat berbentuk hati.

Ide ini tidak hanya meraih kesuksesan komersial tetapi juga menetapkan tradisi memberi cokelat sebagai ekspresi romantis.

Melalui pemasaran yang cerdik dan desain kotak yang menarik, Cadbury berhasil mempopulerkan cokelat sebagai hadiah Valentine, yang terus bertahan hingga hari ini.

4. Perayaan Hari Valentine Tiga Kali di Korea Selatan

Perayaan Hari Valentine Tiga Kali di Korea Selatan
Foto: Sarawut20003/Envato Elements

Di Korea Selatan, hari Valentine tidak hanya dirayakan sekali, tetapi tiga kali, masing-masing dengan tradisi yang unik pada tanggal 14 Februari, 14 Maret, dan 14 April. Proses ini dimulai pada 14 Februari, di mana wanita memberikan cokelat kepada pria sebagai tanda kasih sayang.

Tradisi ini mirip dengan banyak negara lain, namun uniknya, ada balasan yang terjadi sebulan kemudian pada tanggal 14 Maret, yang dikenal sebagai White Day.

Pada hari ini, para pria yang menerima cokelat pada hari Valentine memberikan permen sebagai tanda balasan kepada wanita-wanita tersebut. Kemudian, pada 14 April, yang dikenal sebagai Black Day, ada sebuah twist menarik dalam perayaan ini.

Para lajang yang tidak menerima hadiah apa pun pada dua hari sebelumnya berkumpul untuk menyantap mie hitam, yang disebut dengan jajangmyeon, sebagai simbol dari perasaan sendiri mereka.

Tradisi ini menjadi cara bagi para lajang untuk ‘merayakan’ status mereka dengan cara yang berbeda, seraya tetap terlibat dalam suasana hari kasih sayang.

5. Menyematkan Nama Pujaan di Lengan Baju Selama Festival Romawi

Menurut laman Smithsonian, tradisi unik lainnya terjadi pada Abad Pertengahan di Eropa selama festival yang menghormati Juno, dewi pelindung dan istri Jupiter dalam mitologi Romawi.

Dalam festival ini, ada kebiasaan menarik di mana pria akan memilih nama wanita secara acak yang akan menjadi pasangan mereka selama festival.

Setelah nama dipilih, mereka akan menyematkan nama tersebut di lengan baju mereka untuk durasi festival yang berlangsung seminggu.

Tujuan dari tradisi ini adalah untuk membuat publik, termasuk wanita yang namanya dipilih, menyadari perasaan atau minat pria tersebut.

Ini bukan hanya menunjukkan kekaguman atau minat romantis, tetapi juga bagian dari ritual sosial yang lebih luas yang menggabungkan romansa dengan adat istiadat publik.

Tradisi ini mencerminkan cara masyarakat Abad Pertengahan merayakan dan mengungkapkan kasih sayang secara terbuka, seraya memperkuat ikatan sosial dan komunal dalam konteks festival.

6. Sejarah Permen Berbentuk Hati

Menurut National Confectioners Association, pada tahun 2021, sekitar 86 persen orang Amerika memilih cokelat dan permen sebagai hadiah hari Valentine.

Permen berbentuk hati, yang kini ikonik, awalnya diperkenalkan oleh Oliver Chase, seorang apoteker dari Boston pada tahun 1847.

Awalnya dirancang sebagai pelega tenggorokan, Oliver Chase kemudian mengembangkan mesin pembuat permen pertama dan mengalihkan bisnisnya ke produksi wafer Necco.

Lambang-lambang seperti “True Love”, “Hug Me”, dan “You Rock” pada permen ini tidak hanya menambah nilai sentimental tetapi juga menambahkan aspek interaktif dan personal dalam pemberian hadiah permen.

7. Perayaan Hari Valentine di Berbagai Negara

Perayaan Hari Valentine di Berbagai Negara
Foto: Maxbelchenko/Envato Elements

Hari Valentine dirayakan dengan cara yang unik di berbagai belahan dunia, menyesuaikan dengan budaya lokal dan tradisi masing-masing. Di Ghana, 14 Februari dirayakan sebagai Hari Cokelat Nasional, sebuah inisiatif untuk meningkatkan konsumsi cokelat domestik.

Sementara di Filipina, hari Valentine telah menjadi waktu populer untuk pernikahan, dengan meningkatnya jumlah pernikahan pada tanggal tersebut selama dekade terakhir.

Di Finlandia, hari ini lebih dikenal sebagai Day of Friends atau Friendship’s Day, di mana orang-orang bertukar kartu dan hadiah tidak hanya dengan kekasih, tetapi juga dengan anggota keluarga dan teman.

Di Jepang, tradisi pemberian cokelat dan hadiah pada hari Valentine dilakukan oleh wanita kepada pria, dan dibalas oleh pria pada tanggal 14 Maret, yang dikenal sebagai White Day.

Perayaan Hari Valentine di berbagai belahan dunia memperlihatkan betapa kaya dan beragamnya tradisi yang ada.

Fakta-fakta menarik tentang bagaimana berbagai negara merayakan hari kasih sayang ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menambah penghargaan kita terhadap budaya lain.

Semoga artikel ini menginspirasi Anda untuk melihat Hari Valentine dengan perspektif yang lebih luas dan menghargai setiap bentuk perayaan kasih sayang. Selamat merayakan Hari Valentine dengan cara Anda sendiri!

Share it:

Tags

Related Articles