Berani ke Hutan Aokigahara? Simak 7 Fakta Mengerikan Ini

Berani ke Hutan Aokigahara Simak 7 Fakta Mengerikan Ini
Foto: Buntan2019/Envato Elements

Berani mengunjungi Hutan Aokigahara? Simak beragam fakta mengerikan tentang hutan misterius di Jepang ini yang penuh dengan cerita seram dan mitos menakutkan.

Hutan Aokigahara, yang terletak di kaki Gunung Fuji, Jepang, dikenal sebagai salah satu tempat paling menyeramkan di dunia. Dikenal juga sebagai “Hutan Bunuh Diri,” tempat ini menyimpan banyak misteri dan cerita menakutkan yang membuatnya terkenal di kalangan wisatawan dan penduduk setempat.

Bagi Anda yang memiliki nyali dan ingin tahu lebih banyak, berikut adalah tujuh fakta mengerikan tentang Hutan Aokigahara yang akan membuat bulu kuduk Anda berdiri.

Fakta Mengerikan Hutan Aokigahara

Fakta Mengerikan Hutan Aokigahara
Foto: Buntan2019/Envato Elements

1. Keunikan dan Misteri Hutan Aokigahara

Hutan Aokigahara, yang terletak di lereng Gunung Fuji di Jepang, dikenal dengan suasana sunyi dan misteriusnya. Pepohonan di hutan ini memiliki tinggi rata-rata sekitar sepuluh kaki dan ditutupi oleh daun-daun yang rimbun dan padat, membentuk kanopi yang tebal di atas hutan.

Struktur kanopi ini menyebabkan sinar matahari hanya mampu menembus hutan secara terbatas, menciptakan suasana yang kelam dan tenang di dalamnya.

Kedamaian ini, namun, memiliki sisi lain yang lebih suram. Karena kondisi hutan yang gelap dan sepi, hewan liar jarang ditemukan di Aokigahara, mungkin karena kurangnya sumber makanan atau kondisi alam yang kurang mendukung.

Kekurangan ini menambah kesan hutan sebagai tempat yang terisolasi dan misterius. Dikabarkan, suasana hening di Aokigahara terkadang dipenuhi oleh suara-suara yang disebut-sebut sebagai suara hantu yang merintih dan menangis, terdengar dari kejauhan.

Meski klaim ini lebih berada dalam ranah legenda daripada fakta, narasi tersebut menambah lapisan lain pada reputasi mistis hutan ini.

2. Potensi Bahaya Tersesat di Hutan Aokigahara

Keindahan pemandangan Gunung Fuji dari jauh kontras dengan realitas yang mungkin dihadapi oleh pengunjung hutan Aokigahara.

Struktur dan penampilan pepohonan yang seragam bisa membuat orientasi menjadi tantangan besar, sehingga sangat mudah untuk tersesat di dalam hutan ini.

Untuk mengatasi risiko ini, para pengunjung sering kali menggunakan jalur setapak yang telah ditentukan dan membawa pita berwarna untuk menandai jalan mereka.

Metode ini menjadi penting karena di dalam hutan, sinyal GPS dan ponsel sering kali tidak berfungsi dengan baik, meningkatkan risiko tersesat tanpa bantuan navigasi teknologi.

3. Tempat Tenang yang Kawasan Bunuh Diri Terkenal

Aokigahara, hutan yang terletak di kaki Gunung Fuji di Jepang, dikenal karena suasana sunyi dan damainya. Keadaan ini, sayangnya, juga membuatnya menjadi salah satu lokasi yang dipilih oleh beberapa orang untuk melakukan bunuh diri.

Keunikan suasana hutan yang tenang dan terisolasi sering kali dilihat sebagai tempat yang ‘cocok’ untuk mengakhiri hidup, sebuah konsep yang menyedihkan dan memprihatinkan.

Karena fenomena ini, Aokigahara telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu situs bunuh diri terpopuler di dunia, setelah Golden Gate Bridge di San Francisco, Amerika Serikat.

Sebagai respons terhadap jumlah bunuh diri yang tinggi, pemerintah Jepang telah mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah ini, termasuk menyembunyikan statistik bunuh diri dari publik untuk mencegah hutan ini semakin terkenal sebagai tempat untuk bunuh diri.

Di beberapa jalur masuk hutan, terdapat papan peringatan yang mengajak para pengunjung untuk mempertimbangkan kembali tindakan mereka.

Papan ini biasanya memuat pesan-pesan yang menyentuh hati, seperti “Hidupmu merupakan anugrah berharga bagi orangtuamu” dan “Pikirkan tentang keluargamu!”. Pesan-pesan ini dimaksudkan untuk memberikan kekuatan dan pengingat akan pentingnya setiap kehidupan.

4. Cerita Mistis Yurei di Aokigahara

Cerita Mistis Yurei di Aokigahara
Foto: Artem Shuba/Unsplash

Menurut cerita rakyat Jepang, Aokigahara juga dipercaya sebagai tempat yang dihantui oleh roh-roh yang tidak tenang, dikenal sebagai Yurei.

Yurei sering digambarkan sebagai sosok wanita pucat berpakaian putih panjang dengan rambut hitam panjang yang melayang, figur yang sering muncul dalam cerita-cerita hantu tradisional Jepang.

Dalam budaya Jepang, ada kepercayaan bahwa jika seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, maka rohnya tidak dapat bergabung dengan leluhur di akhirat, tetap terjebak di dunia fana.

Hal ini diduga sebagai alasan mengapa roh-roh seperti Yurei gentayangan di hutan tersebut.

Untuk menghormati dan membantu roh-roh tersebut, petugas hutan Aokigahara kadang melakukan ritual khusus untuk mendampingi mereka.

Ritual ini diharapkan dapat mencegah roh tersebut menjadi marah atau tidak tenang karena meninggal dalam keadaan sendiri.

Pendampingan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap mereka yang meninggal, sekaligus upaya untuk memberi ketenangan kepada roh-roh yang mungkin tersesat atau tidak damai.

5. Sejarah Panjang Aokigahara sebagai Situs Bunuh Diri

Hutan Aokigahara, yang terletak di kaki Gunung Fuji di Jepang, telah lama dikenal sebagai lokasi pilihan untuk melakukan bunuh diri, reputasi yang telah bertahan selama beberapa dekade.

Meskipun fenomena ini mungkin baru-baru ini menjadi lebih dikenal secara internasional, hutan ini sudah terkenal sebagai tempat untuk mengakhiri hidup sejak tahun 1950-an.

Popularitas Aokigahara sebagai situs bunuh diri diperkuat oleh beberapa karya sastra. Pada tahun 1960, penulis Jepang Seicho Matsumoto menerbitkan novel berjudul “Kuroi Kaiju” (“Laut Hitam”).

Cerita tersebut berakhir dengan adegan tragis di mana dua kekasih melakukan bunuh diri bersama di hutan ini. Publikasi novel ini dikatakan telah meningkatkan jumlah kasus bunuh diri di Aokigahara, seiring dengan meningkatnya popularitas buku tersebut.

Selanjutnya, pada tahun 1993, Wataru Tsurumui merilis sebuah buku panduan kontroversial tentang cara melakukan bunuh diri, yang juga menunjuk Aokigahara sebagai lokasi ideal untuk bunuh diri.

Buku ini sering ditemukan dekat dengan tubuh-tubuh yang ditemukan di hutan, menunjukkan pengaruhnya dalam memperkuat reputasi hutan sebagai tempat bunuh diri.

6. Praktik Ubasute dan Legenda Urban

Salah satu cerita tragis yang lebih tua dari Aokigahara adalah praktik ubasute. Menurut legenda ini, selama masa kelaparan atau kesulitan ekonomi, beberapa masyarakat di Jepang (dan juga di Korea) diceritakan memiliki kebiasaan meninggalkan orang tua mereka di tempat-tempat terpencil seperti hutan untuk mati.

Alasan di balik tindakan ini adalah kepercayaan bahwa dengan mengurangi jumlah mulut yang harus diberi makan, keluarga muda dapat bertahan hidup dari masa sulit.

Aokigahara menjadi salah satu lokasi di mana praktik ini dikatakan sering dilakukan. Orang-orang tua yang ditinggalkan, menurut cerita rakyat, sering meninggal karena kelaparan dan dikatakan menghantui hutan tempat mereka meninggal.

Meskipun praktik ini mungkin lebih merupakan simbol keputusasaan daripada kebiasaan yang tersebar luas, cerita-cerita tersebut menambah lapisan mitos dan legenda pada hutan ini.

7. Fenomena Penjarahan di Aokigahara

Fenomena Penjarahan di Aokigahara
Foto: Jake Weirick/Unsplash

Aokigahara juga dikenal dengan fenomena penjarahan mayat. Banyak barang peninggalan ditemukan di hutan, tersisa dari orang-orang yang telah mengakhiri hidup mereka di sana.

Tidak jarang para pemulung mengunjungi hutan untuk mencari barang-barang berharga seperti uang, perhiasan, atau peralatan elektronik yang mungkin ditinggalkan oleh mereka yang bunuh diri.

Tindakan ini, meskipun ilegal dan tidak etis, terkadang dilakukan oleh individu yang memanfaatkan situasi tragis untuk keuntungan pribadi.

Tindakan penjarahan ini, menurut kepercayaan lokal, dapat memicu kemarahan dari roh-roh yurei yang dikatakan menghantui hutan, menambah nuansa mistis dan tegang pada reputasi Aokigahara yang sudah suram.

Cerita-cerita ini, bersama dengan sejarah hutan yang gelap, menjadikan Aokigahara sebuah simbol dari keputusasaan manusia yang mendalam serta tempat yang sarat dengan cerita dan mitos.

Hutan Aokigahara adalah tempat yang penuh misteri dan cerita menyeramkan yang telah menjadi bagian dari legenda urban Jepang.

Meskipun menyimpan keindahan alam yang memukau, kisah-kisah kelam yang melingkupinya menjadikannya destinasi yang penuh teka-teki.

Semoga fakta-fakta ini memberikan wawasan lebih tentang hutan yang terkenal ini dan menambah pengetahuan Anda tentang sisi gelap dari destinasi wisata Jepang.

Share it:

Tags

Related Articles